BAB I
SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE RIAU SECARA UMUM
Lahirnya agama Islam yang dibawaoleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7
M,
menimbulkan suatu tenaga penggerak yangluar biasa, yang pernah dialami oleh
umat manusia. Islam merupakan gerakanraksasa yang telah berjalan sepanjang
zaman dalam pertumbuhan danperkembangannya.Masuk danberkembangnya Islam ke
Indonesia dipandang dari segi historis dan sosiologissangat kompleks dan
terdapat banyak masalah, terutama tentang sejarahperkembangan awal Islam. Ada
perbedaan antara pendapat lama dan pendapat baru.Pendapat lama sepakat bahwa
Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 M dan pendapatbaru menyatakan bahwa Islam
masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M.(A.Mustofa,Abdullah,1999: 23).
Namun yang pasti, hampir semuaahli sejarah menyatakan bahwa daerah
Indonesia yang mula-mula dimasuki Islamadalah daerah Aceh.(Taufik
Abdullah:1983)
Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melaluijalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalurkesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masukdan berkembang di Indonesia.
Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melaluijalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalurkesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masukdan berkembang di Indonesia.
Kegiatan pendidikan Islam
diAceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya Islam di
Aceh.Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa perdagangan disebabkan
olehIslam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam dengan kejayaan,
kejayaanmiliter Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian dalam
penyembuhandan pengajaran tentang moral.(Musrifah,2005: 20).
Konversi massal masyarakatkepada Islam pada masa kerajaan Islam di
Aceh tidak lepas dari pengaruhpenguasa kerajaan serta peran ulama dan pujangga.
Aceh menjadi pusat pengkajianIslam sejak zaman Sultan Malik Az-Zahir berkuasa,
dengan adanya sistempendidikan informal berupa halaqoh. Yang pada kelanjutannya
menjadi sistempendidikan formal. Dalam konteks inilah, pemakalah akan membahas
tentang pusatpengkajian Islam pada masa Kerajaan Islam dengan membatasi wilayah
bahasan didaerah Aceh, dengan batasan masalah, pengertian pendidikan Islam,
masuk danberkembangnya Islam di Aceh, dan pusat pengkajian Islam pada masa tiga
kerajaanbesar Islam di Aceh.
Islam merupakan
salah satua
gama besar di dunia
saatini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya adalah
Nabi Muhammad SAW. Agama ini lahir salah satunyasebagai reaksi atas rendahnya moral
manusia pada saat itu. Manusia pada saatitu hidup dalam keadaan moral yang
rendah dan kebodohan (jahiliah). Merekasudah tidak lagi mengindahkan
ajaran-ajaran nabi-nabi sebelumnya. Hal itumenyebabkan manusia berada pada
titik terendah. Penyembahan berhala,pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah
lainnya merajalela.
Islam mulai disiarkan sekitartahun 612 di Mekkah. Karena penyebaran
agama baru ini mendapat tantangan darilingkungannya, Muhammad kemudian pindah
(hijrah) ke Madinah pada tahun 622.Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh
dunia.
Muhammad mendirikan
wilayahkekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan pada pemerintahan
Islam.Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas
wilayahnya. Setelah Muhammad wafat pada tahun 632,proses menyebarluaskan
Islam dilanjutkan oleh para kalifah yang ditunjuk Muhammad.
Sampai tahun 750, wilayah Islamtelah meliputi Jazirah Arab,
Palestina, Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia,Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia
Kecil, Rusia, Afganistan, dan daerah-daerahdi
Asia Tengah. Pada masa ini yang memerintah ialah Bani Umayyah dengan ibukota
Damaskus.
Pada tahun 750, Bani
Umayyahdikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang kemudian memerintah sampai tahun
1258dengan ibu kota di Baghdad. Pada masa ini, tidak banyak dilakukan
perluasanwilayah kekuasaan. Konsentrasi lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan,kebudayaan,
dan peradaban Islam. Baghdad menjadi pusat perdagangan, kebudayaandan
ilmu pengetahuan.
Setelah pemerintahan BaniAbbasiyah, kekuasaan Islam terpecah.
Perpecahan ini mengakibatkan banyakwilayah yang memisahkan diri. Akibatnya,
penyebaran Islam dilakukan secaraperorangan. Agama ini dapat berkembang dengan
cepat karena Islam mengaturhubungan manusia danRob_Nya.Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap
orang untuk memeluknya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Proses
Masuk Dan Berkembangnya Agama Islam Diindonesia
Sejarahmencatatbahwa
kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dankebudayaan
Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnyabandarbandar
perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut.Di samping itu,
cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yangdilakukan para mubaligh.
A. Peranan Kaum Pedagang
Seperti halnya penyebaran
agama Hindu-Buddha, kaum pedagang memegang perananpenting dalam proses
penyebaran agama Islam, baik pedagang dari luar Indonesia maupun parapedagangIndonesia.
Para pedagang itu datang
dan berdagangdi
pusat-pusat perdagangan di daerah pesisir. Malaka merupakan pusat transitpara
pedagang. Di samping itu, bandar-bandar di sekitar Malaka seperti Perlakdan
Samudra Pasai juga didatangi para pedagang.
Mereka tinggal di
tempat-tempat tersebut dalam waktu yanglama, untuk menunggu datangnya angin
musim. Pada saat menunggu inilah, terjadipembauran antarpedagang dari berbagai
bangsa serta antara pedagang dan penduduksetempat. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkanagama. Bukan
hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi melaluiperkawinan.
Di antara para pedagang
tersebut, terdapat pedagang Arab,Persia, dan Gujarat yang umumnya beragama
Islam. Mereka mengenalkan agama dan budaya Islamkepada
para pedagang lain maupun kepada penduduk setempat. Maka, mulailah adapenduduk
Indonesia yang memeluk agama Islam. Lama-kelamaan penganut agama Islammakin
banyak. Bahkan kemudian berkembang perkampungan para pedagang Islam di daerah pesisir.
Penduduk setempat yang
telah memeluk agama Islam kemudianmenyebarkan Islam kepada sesama pedagang, juga
kepada sanak familinya.Akhirnya, Islam mulai berkembang dimasyarakatIndonesia.
Di samping itu para pedagang dan pelayar tersebut juga ada yangmenikah dengan
penduduk setempat sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yangIslam.
Hal ini berlangsung terus
selama bertahun-tahun sehinggaakhirnya muncul sebuah komunitas Islam, yang
setelah kuat akhirnya membentuksebuah pemerintahaan Islam. Dari situlah lahir
kesultanan-kesultanan Islam diNusantara.
B. Peranan Bandar-Bandar di Indonesia
Bandar merupakan tempat
berlabuh kapal-kapal ataupersinggahan kapal-kapal dagang.Bandar
juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai tempattinggal
parapengusaha perkapalan.Sebagai negara kepulauan yang terletak pada jalur
perdagangan internasional,Indonesia memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini
memiliki peranan dan artiyang penting dalam proses masuknya Islam ke Indonesia.
Di bandar-bandar inilah
para pedagang beragama Islammemperkenalkan Islam kepada para pedagang lain
ataupun kepada penduduksetempat. Dengan demikian, bandar menjadi pintu masuk
dan pusat penyebaranagama Islam keIndonesia. Kalau kita lihat letak
geografis kota-kota pusat kerajaan yangbercorak Islam pada umunya terletak di
pesisir-pesisir dan muara sungai.
Dalam perkembangannya,
bandar-bandar tersebut umumnyatumbuh menjadi kota bahkan adayang menjadi
kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang, Banten, SundaKelapa,
Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, danTidore.
Banyak pemimpin bandar yang memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnyapun
kemudian banyak memeluk agama Islam.
Peranan bandar-bandar
sebagai pusat perdagangan dapatkita lihat jejaknya. Para pedagang di dalam kota
mempunyai perkampungansendiri-sendiri yang penempatannya ditentukan atas
persetujuan dari penguasakota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan
orang Portugis, BenggaluCina, Gujarat, Arab, dan Pegu.
Begitu juga di Banten dan
kota-kota pasar kerajaan lainnya.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
kota-kota pada masa pertumbuhan danperkembangan Islam memiliki ciri-ciri yang
hampir sama antara lain letaknya dipesisir, ada pasar, ada masjid, ada
perkampungan, dan ada tempat para penguasa(sultan).
C. Peranan Para Wali dan Ulama
Salah satu cara
penyebaran agama
Islam ialah dengan cara
mendakwah. Disamping sebagai pedagang, para pedagang Islam juga berperan
sebagai mubaligh.Ada juga para mubaligh yang datang bersama pedagang dengan
misi agamanya.Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para
ulama mendatangimasyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan sosial
budaya. Pola inimemakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya
setempat yang dialiridengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para
ulama ini juga mendirikanpesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.
Di Pulau Jawa, penyebaran
agama Islam dilakukan olehWalisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah
mencapai tingkatan tertentudalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini
dekat dengan kalanganistana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas
sah tidaknya seseorangnaik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.
Karena dekat dengan
kalangan istana, mereka kemudiandiberi gelar sunan atau susuhunan (yang
dijunjung tinggi). Kesembilan walitersebut adalah seperti berikut.
(1) Sunan Gresik (MaulanaMalik Ibrahim). Inilah
wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 danmenyiarkan Islam di
sekitar Gresik.Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
(2) Sunan Ampel (RadenRahmat). Menyiarkan Islam di
Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakanperancang pembangunan Masjid
Demak.
(3) Sunan Derajad(Syarifudin). Anak dari Sunan
Ampel. Menyiarkan agama disekitar
Surabaya. Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
(4) Sunan Bonang (MakdumIbrahim). Anak dari Sunan
Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang.Sunan yang sangat bijaksana.
(5) Sunan Kalijaga (RadenMas Said/Jaka Said).
Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah.Seorang pemimpin, pujangga,
dan filosof. Menyiarkan agama dengan caramenyesuaikan dengan lingkungan
setempat.
(6) Sunan Giri (RadenPaku). Menyiarkan Islam di
luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, danMaluku. Menyiarkan agama
dengan metode bermain.
(7) Sunan Kudus (JafarSodiq). Menyiarkan Islam di
Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan.Hasilnya ialah Masjid dan Menara
Kudus.
(8) Sunan Muria (RadenUmar Said). Menyiarkan Islam
di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara danKudus, Jawa Tengah. Sangat
dekat dengan rakyat jelata.
(9) Sunan Gunung Jati(Syarif Hidayatullah).
Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.Seorang pemimpin berjiwa
besar.
2. Kapan
dan dari mana Islam Masuk ke Indonesia
Sejarah mencatat bahwa sejak awal Masehi,pedagang-pedagang dari
India dan Cina sudah memiliki hubungan dagang denganpenduduk Indonesia. Namun
demikian, kapan tepatnya Islam hadir di Nusantara?
Masuknya Islam ke Indonesia menimbulkan berbagaiteori. Meski
terdapat beberapa pendapat mengenai kedatangan agama Islam diIndonesia, banyak
ahli sejarah cenderung percaya bahwa masuknya Islam keIndonesia pada abad ke-7
berdasarkan Berita Cina zaman Dinasti Tang. Berita itumencatat bahwa pada abad
ke-7, terdapat permukiman pedagang muslim dari Arab diDesa Baros, daerah pantai
barat Sumatra Utara.
Abad ke-13 Masehi lebih menunjuk pada perkembangan Islambersamaan
dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pendapat
iniberdasarkan catatanperjalanan
Marco Polo yang menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak padatahun 1292
dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam.
Bukti yang turut memperkuat pendapat ini ialahditemukannya nisan
makam Raja Samudra Pasai, Sultan Malik al-Saleh yangberangka tahun 1297.
Jika diurutkan dari barat ke timur, Islam pertama kalimasuk di
Perlak, bagian utara Sumatra. Hal ini menyangkut strategisnya letakPerlak,
yaitu di daerah Selat Malaka, jalur laut perdagangan internasional daribarat ke
timur. Berikutnya ialah Kerajaan Samudra Pasai.
Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawaditandai dengan
ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yangwafat pada tahun 475
Hijriah atau 1082 Masehi di Desa Leran, Kecamatan Manyar,Gresik. Dilihat dari
namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatullah,salah satu dinasti di
Persia. Di samping itu, di Gresik juga ditemukan makamMalik Ibrahim dari Kasyan
(satu tempat di Persia) yang meninggal pada tahun 822H atau 1419 M. Agak ke
pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kuburIslam kuno. Makam tertua
berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam iniialah makam keluarga istana
Majapahit.
Di Kalimantan,Islam masuk melalui Pontianak yang disiarkan oleh
bangsawan Arab bernama SultanSyarif Abdurrahman pada abad ke-18. Di hulu Sungai
Pawan, di Ketapang,Kalimantan Barat ditemukan pemakaman Islam kuno. Angka tahun
yang tertua padamakam-makam tersebut adalah tahun 1340 Saka (1418 M). Jadi,
Islam telah adasebelum abad ke-15 dan diperkirakan berasal dari Majapahit
karena bentuk makambergaya Majapahit dan berangka tahun Jawa kuno. Di
Kalimantan Timur, Islammasuk melalui Kerajaan Kutai yang dibawa oleh dua orang
penyiar agamadariMinangkabau
yang bernama Tuan Haji Bandang dan Tuan Haji Tunggangparangan. DiKalimantan
Selatan, Islam masuk melalui Kerajaan Banjar yang disiarkan olehDayyan, seorang
khatib (ahli khotbah) dari Demak. Di Kalimantan Tengah, buktikedatangan Islam ditemukanpada masjid Ki Gede di Kotawaringin yang bertuliskan angka
tahun 1434 M.
Di Sulawesi,Islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Hal
masuknya Islam keSulawesi ini tercatat pada Lontara Bilang. Menurut catatan
tersebut, rajapertama yang memeluk Islam ialah Kanjeng Matoaya, raja keempat
dari Tallo yangmemeluk Islam pada tahun 1603. Adapun penyiar agama Islam di daerah ini berasal antara laindari Demak,
Tuban, Gresik,
Minangkabau, bahkan dari Campa. Di Maluku, Islam masuk melalui bagianutara,
yakni Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Diperkirakan Islam di daerah inidisiarkan
oleh keempat ulama dari Irak, yaitu Syekh Amin, Syekh Mansyur, SyekhUmar, dan
Syekh Yakub pada abad ke-8.
BAB III
SEJARAH MASUKNYA AGAMA ISLAM DI DAEARAH RIAU
A.
Kilas
balik dari peninggalan zaman dahulu
Dalam membicarakan
kedatangan islam ke Nusantara, kebanyakahli sejarah, terutama ahli sejarah, terutama
ahli sejarah Barat, berpendapatbahwa kedatangannya terjadi dalam abad ke 13.
pendapat mereka ini didasarkanbeberapa fakta sejarah yang ditemui di beberapa
daerah, seperti batu nisan,catatan dan laporan. Berdasarkan catatan Cina, pada
zaman Dinasti Yuan satu rombingandiplomatic Melayu datang ke istana Yuan pada
1281. Rombongan tersebut diketahuioleh dua orang Islam. Menurut Fatimi, kedua
utusan itu datangnya dari Su-Mu(Samudera), bernama hasan dan Sulaiman. Mereka
juga berpegang pada laporangMarco Polo, pengembara Venice yang singgah di
Perlak dalam perjalanan pulangdari istana Kublai Khan pada 1992, Selain itu,
terdapat beberapa buah batunisan raja-raja islam di Sumatera, di antaranya nisa
Sultan Malik al Saleh,raja Islam Samudra Pasai yang pertama pada 1297.
Berdasarkan
catatan-catatan, nisan-nisan dan laporan daribeberapa orang pengembara, mungkin
sekali ahli sejarah Barat setuju bahwakedatangan islam ke Nusantara jauh
sebelum abad ke-13. akan tetapi nyata sekalimereka ingin meniadakan peran-peran
islam di Nusantara sebelum itu.
Dengan bukti-bukti
tersebut, ahli sejarah tempatan, sepertiWan Hussin Abdul Kadir, Hamka, A.
Hasymi, dan naguib Al-Attas, berpendapatbahwa kedatangan islam ken Nusantara
bukan pada abad 13, 14 dan 15, tetapi jauhlebih awal, yaitu pertengangan abad
ke-7. dalam seminar “Sejarah KedatanganIslam ke Indonesia telah berkesimpulan
sebagai berikut. Bahwa menurut sumber-sumberyang kita ketahui, Islam untuk
pertama kalinya telah masuk ke Indonesia padaabad pertama Hijriyah (abad ke-7 atau
ke 8 M) dan langsung dari Arab.
Apabila dicermati,
kesimpulan seminar 1963 di Meda, tidakmenegaskan dimana dan kapan kerajaan
Islam itu berdiri di Aceh dan siaparajanya yang pertama. Sementara itu, seminar
1978 di Banda Aaeh, telahmenegaskan bahwa kerajaan-kerajaan Islam pertama
adalah Perlak, Lamuri danPasei.
B.
Melaka
Pembahasan Islam di Melaka
sengaja diketangha-tengahkan secarakhusus mengingat hubungan tidak terpisahkan
degnan islamisasi setelahnya, yaituIslamisai daerah-daerah Melayu Johor dan RAGAiau.
Sebagaimana diketahuiJohor-Riau adalah kesultanan yang muncul sebagai pelanjut
dan pewaris tradisiMelaka. Menurut Sejarah Melayu, Islam di Melaka mulai
tersebar setelah RajaKecil Besar memeluknya. Ia menerima Islam langsung dari
nabi Muhammad sawmelalui mimpi, sebagaimana disebutkan.
Setelah beberapa lamanya
baginda di atas kerajaan, makabaginda bermimpi pada satu mala, berpandangan
dengan keelokkan hadirat nabiMuhammad Rasul ALLah Shalla Allah ‘alaihi
wassalam. Maka sabda Rasul Allah padaraja Kecil Besar, “Ucap olehmu: Asyhadu al
Lailaha illah Allah wa asyhadu annaMuhhammada Rasulullah”. Maka oleh Raja Kecil
Besar seperti sabda Rasul Allahshalla Allah ‘alaihi wa sallam it
diturutnya. Maka
sabdaRasul Allah kepada Raja Kecil Besar, “Adapun namamu Sultan Muhammas Syah”.
C.
Islam
Masuk ke Riau Daratan
Dalam kesempatan ini,
pembahsan masuk islam ke Riau dibatasikepada beberapa daerah, yaitu:
Kuntu-Kampar, Rokan, Kuantan, Indragiri, danTaqpung. Menurut Sejarah
Riau, Kuntu-Kampar adalah daerah pertama-tamadi Riau Daratan yang
berhubungan dengan ornag-orang Islam (pedagan). Hal inidimungkinkan karena
sejak zaman bahari daerah ini telah berhubungan denganpedagang-pedagang asing
dari negeri Cina, India, dan Arab-Persia. Hubungantersebut didasarkan oleh
kepentingan perdagangan, karena daerah lembah sungaiKampar Kanan/ Kiri
merupakan daerah penghasil lada terpenting di dunia dalamperiode 500-140 M.
Oleh karena itu, tidak mengherankan kalaudaerah Kuntu-Kamparyang mula-mula
dimasuki agama Islam.
Meskipun islam telah masuk
pada abad ke 7 atau 8 Masehi diRiau, namun penganut angama ini masih terbatas
di lingkungan para pedagang danpenduduk kota di pesisir pantai tersebut. Hal
ini disebabkan karena kuatnyapengaruh agama Budha yang merupakan agama Negara
dalam kerajaan Sriwijaya waktuitu.
Dari Kuntu, Islam
diperkirakan menyebar ke Rokan dalam tahun738/ 1349. saat mereka dating ke
daerah ini, Rokan sudah memiliki kehidupanbermasyarakat yang teratur, dipimpin
oleh seorang raja yang berkedudukansebagai primus interperes bernama Raja Said.
Masuknya pelarian-pelarian Muslimdari Kuntu berhasil membawa pengikut-pengikut
Raja Said memeluk Islam, danbahkan Raja Said sendiri akhirnya menjadi pengaut
islam yang baik.
Di sampaing di atas,
terdapat pula pendapaqt-pendapatlainnya, ada yang menyatakan Islam di Rokan
berasal dari Lima Koto (Bangkinang,Kuok, Salo, Rumbio dan Air Tiris) yang
terletak di tepi Sungai Kampar Kanan.
Adapula yang berpendapat
bahwa islam yang masuk ke Rokandating dari Aceh (Kerajaan Samudera Pasei) pada
abad ke 14. kerajaan Pasei inilah yang kemudian mensponsori berdirinya Kerajaan
Rokan bernama Kerajaan Kuntodar al-Salam yang dalam perkembangannya sejajar
dengan Kerajaan Aceh Daral-Salam. Akan tetapi, dalam abad ke 14 itu juga, Kunto
Dar al-Salam diserangmajapahit. Baru pada abad ke 16, terutama melalui tokoh
syekh Burhanuddin bukanhanya diintensifkan kembali. Syekh Burhanuddin bukan
hanya sebagai mubalig,tetapi juga bertindak sebagai guru.
Dari Kuntu-Kampar dan
Kunto Dar al-Salam, Islam menyebar keKuantan dan Indra giri. Di antara ulama
yang berjasa menyebarkan islam kedaerah ini adalah syekh Burhanudin al-Kamil
(Wafat 610/1214). Islamisasi yangdilakukan Syekh ini sampai ke Kuantan, terus
ke hilirnya Muara SungaiIndragiri, seperti Sapat dan Prigiraja. Sumber lain menyebutkan
masuknya Islamke Inderagiri melalui pantai barat sumatera, dibawa oleh seorang
ulama bernamaSayed Ali al-Idrus. Jalur-Jalur yang dilaluinya adalah: dari
hadramaut singgahdi Samudra Pasei, dan sampai dipantai barat Sumatera, tepatnya
kota Air Bangis.Di daerah ini ia tinggal berapa lam adlam tugas mengembangkan
agama Islam. Kemudian
menujutimur dan sampai ke Kerajaan Siak, terus ke Pelalawan.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Lahirnya agama Islam yang
dibawaoleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak
yangluar biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan
gerakanraksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan
danperkembangannya. Masuk danberkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari
segi historis dan sosiologissangat kompleks dan terdapat banyak masalah,
terutama tentang sejarahperkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat
lama dan pendapat baru.Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia
abad ke-13 M dan pendapatbaru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke
Indonesia pada abad ke-7 M.(A.Mustofa,Abdullah,1999: 23).
B.
SARAN
Makalah
yang berjudul Masuknya Islam Ke Riau ini masih terdapat kekurangan disana sini,
maka harapan kami kepada rekan mahasiswa pada umumnya untuk dapat memberikan
masukan dan perbaikan, dan hendaknya makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi
kita untuk lebih menggali sejarah Islam di Riau.
DAFTAR PUSTAKA
http://contohskripsiku.com/pdf/makalah+sejarah+islam+di+riau/page/2
No comments:
Post a Comment